Jumat, 27 Mei 2016

Sejarah Bendera Pusaka


Sejarah Asal Kain Merah Dan Putih Pada Bendera Pusaka

Malam itu juga, usai sampai di
rumah, Ny Fatmawati membuka
lemari pakaiannya. Ia


menemukan selembar kain putih
bersih bahan seprai. Namun ia
tak punya kain merah sama
sekali. Beruntung ketika itu,
beberapa pemuda terus berada
di kediaman Soekarno. Salah
satunya adalah Lukas Kastaryo
(Di kemudian hari masuk militer
dengan pangkat terakhir brigjen) Seperti dituturkan Lukas Kastaryo
pada majalah Intisari edisi
Agustus 1991, ia lantas
berinisiatif mencarikan kain
merah untuk Ibu Fat. Lukas
keliling Jakarta malam itu juga.
Sekian lama, akhirnya ia
menemukan kain merah yang
tengah dipakai sebagai tenda
sebuah warung soto. Lukas
menebusnya dengan harga 500
sen (harga yang cukup mahal
kala itu), dan menyerahkannya ke
ibu Fat.
Ny Fatmawati akhirnya
menyelesaikan bendera merah
putih yang baru, malam itu juga.


Ciri-Ciri Bendera
  • Ciri-ciri atau Identitas Bendera Pusaka.
1.     Terbuat dari kain yang berasal dari NTT.
2.     Terbuat dari dua macam warna merah dan putih dengan cat yang berasal dari Sulawasi.
3.     Dibuat atau dijahit tangan oleh ibu Fatmawati Soekarno pada tahun 1944 yang disiapkan untuk menyambut kemerdekaan Indonesia, dijahit dengan jumlah jahitan tiga ratus jahitan.
4.     Dikibarkan Pertama kali pada 17 Agustus 1945.
5.     Ditemukan terpisah antara warna merah dan putih disaat Agresi Militer II pada 1948. (Pada saat Agresi Militer II bendera Pusaka sempat hilang dan ditemukan robek, kemudian dijahit kembali beberapa tahun kemudian dikibarkan untuk terakhir kali).
6.     Dikibarkan kembali di jakarta untuk pertama kalinya di Istana Merdeka Jakarta di atas tiang 17m pada 17 Agustus 19xx.
7.     Tidak lagi dikibarkan mengingat keadaan bendera Pusaka tidak memungkinkan lagi pada 17 Agustus 1968.
8.     Sejak 17 Agustus 1969 bendera pusaka tidak lagi dikibarkan dan digantikan bendera duplikat.
9.     Ukuran Bendera pusaka 274cm x 128cm dengan tingkat kemiringan 3cm.

  • Ciri-ciri atau Identitas Bendera Duplikat.
1.     Terbuat dari sutra alam yang dibuat tanpa sambungan jahitan antara warna merah dan putih dengan tenun asli.
2.     Warna merahnya cat celup asli Indonesia.
3.     Pembuatan dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dibantu PT. Ratna Ciawi Bogor.
4.     Pada tanggal 5 Agustus 1969, duplikat bendera pusaka diserah-terimakan di suatu upacara di Istana Merdeka Jakarta dari Presiden Soeharto kepada para Gubernur, para kepala daerah tingkat I se-Indonesia beserta reproduksi naskah Proklamasi Indonesia. Selanjutnya duplikasi dan reproduksi naskah proklamasi juga diserahkan ke daerah tingkat II atau Kabupaten dan Perwakilan di Luar Negeri.
5.     Bertugas menggantikan bendera pusaka sejak 17 Agustus 1969.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar